Presiden Palestina Mahmoud Abbas kecam Hamas, desak pembebasan sandera di Gaza

.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas marah ke Hamas. (AFP/THAER GHANAIM)

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan kecaman keras terhadap Hamas dan mendesak kelompok tersebut segera membebaskan seluruh sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Pernyataan itu disampaikan Abbas dalam pidatonya saat Sidang Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke-33 di Tepi Barat.

Dalam pernyataannya, Abbas menyoroti situasi krisis kemanusiaan akibat konflik yang terus berlangsung. Ia secara khusus menyinggung penahanan seorang sandera berkewarganegaraan ganda, Israel-Amerika, Adi Alexander, yang hingga kini belum dibebaskan.

“Setiap hari ratusan orang tewas. Mengapa? Karena mereka menolak membebaskan sandera,” ujarnya dengan nada emosional. Abbas bahkan menyampaikan teguran keras kepada Hamas, menilai tindakan mereka justru memberi dalih kepada Israel untuk melanjutkan operasi militernya di Gaza.

Lebih lanjut, Abbas mengungkapkan kekesalannya karena warga Palestina, termasuk dirinya, turut menanggung dampak dari kebijakan Hamas. Menurutnya, ketegangan yang terus memuncak ini memperburuk penderitaan rakyat di wilayah tersebut.

Sementara itu, laporan dari Middle East Eye menyebutkan bahwa dari total sekitar 251 orang yang diculik Hamas pada 7 Oktober lalu, masih ada sekitar 58 sandera yang belum dibebaskan. Di antaranya terdapat 34 tentara Israel yang telah dinyatakan meninggal.

Ketegangan antara kelompok Fattah yang dipimpin Abbas di Tepi Barat dan Hamas yang menguasai Gaza sejak 2005 kembali mencuat akibat krisis sandera ini.

Dalam perkembangan terpisah, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menuai kritik setelah menyatakan bahwa pembebasan sandera bukan prioritas utama pemerintah. 

Ia menyebut fokus Israel seharusnya adalah menghancurkan Gaza, yang dianggapnya sebagai sumber utama ancaman bagi keamanan nasional.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama